Informasi bermula dari beberapa tokoh takfiri. Salah satunya adalah tokoh takfiri Sulaeman Zachawerus yang menyusup di MUI Bekasi. Dia menyebarkan berita bahwa dia sudah mengunjungi Balikpapan dan mengkofirmasi pihak imigrasi. Seluruh celotehannya dimuat di Islampos. Sayangnya, dia tidak menyebutkan dengan siapa di dinas Imigrasi dia bertemu dan konfirmasi apa yang dilakukan. Tentu dia tidak akan menyebutkannya, karena memang tidak pernah melakukan konfirmasi yang dimaksudkan.
Sekedar informasi, Balikpapan adalah salah satu kota yang menjadi tujuan imigran gelap. Posisinya yang dekat laut menjadi tempat strategis. Pelabuhan dan bandaranya luas. Dalam hal tujuan imigran gelap, posisinya sama dengan kota Tarakan. Dua kota ini selalu berurusan dengan imigran gelap di Kalimantan Timur. Sebelumnya, Balikpapan sudah pernah menerima imigran dari Irak, Philipina, pernah pula Vietnam. Jadi sudah sering mengalami kasus tersebut.
Saya bersama seorang teman yang berprofesi sebagai wartawan pernah mendatangi kantor imigrasi Balikpapan di Jl. Jendral Sudirman. Dengan terbata-bata mereka menjawab pertanyaan tentang tuduhan yang sempat ramai diributkan oleh kelompok takfiri. Dari percakapan itu, mereka membantah tuduhan yang kami sampaikan. Mereka tidak ada hubungannya dengan siapapun di Indonesia. Tujuan utamanya adalah Australia, bahkan ada di antara mereka yang mengatakan bahwa sudah ada saudaranya yang sudah tinggal di Australia. Dia hanya ingin menyusul saudaranya, sayangnya terperangkap di Balikpapan. Alasan mereka meninggalkan negara asalnya semata-mata karena perang.
Sumber informasi: Abu Ali.